Search
Close this search box.

Guru Kena Prank, Bukan Naik Gaji Tapi Cuma Tunjangan Tambahan Honorer

Jurnal IDN – Kabar kenaikan gaji guru, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan guru honorer beredar luas setelah pidato Presiden Prabowo Subianto pada peringatan Hari Guru Nasional 2024. Lalu, apakah benar ada kenaikan gaji untuk para guru?

Jika disimak, pernyataan yang disampaikan Presiden Prabowo dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti saat itu tidak menggunakan istilah ‘kenaikan gaji’. Sebaliknya, mereka berbicara mengenai ‘peningkatan kesejahteraan guru’ dan ‘tambahan penghasilan guru’.

Menurut penjelasan Mendikdasmen, guru honorer bersertifikasi akan mendapatkan tambahan penghasilan sebesar Rp2 juta per bulan di luar honor reguler yang sudah mereka terima. Sedangkan, guru ASN, baik PNS maupun PPPK, akan mendapatkan tambahan penghasilan sebesar satu kali gaji pokok, namun bukan berupa kenaikan gaji melainkan tunjangan tambahan.

“Guru honorer yang sudah memiliki sertifikasi pendidik akan menerima tunjangan sertifikasi sebesar Rp2 juta,” ujar Abdul Mu’ti.

Di sisi lain, Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Mansur Sipinathe menjelaskan, tambahan penghasilan yang disebutkan Presiden Prabowo bukanlah kenaikan gaji, melainkan pemberian tunjangan sertifikasi.

“Ada kesalahpahaman di masyarakat. Tambahan satu kali gaji untuk guru ASN adalah tunjangan sertifikasi, yang sebenarnya sudah berlaku sejak 2008,” kata Mansur, Jumat (29/11).

Mansur menambahkan, bagi guru honorer yang sudah bersertifikasi, tunjangan yang semula sebesar Rp1,5 juta naik menjadi Rp2 juta. Sementara itu, guru ASN maupun non-ASN yang belum memiliki sertifikasi akan diarahkan mengikuti program sertifikasi agar bisa mendapatkan tunjangan profesi.

“Bagi guru ASN maupun honorer yang sudah sertifikasi, tidak ada perubahan pada gaji pokok mereka. Yang berubah hanyalah nilai tunjangan untuk guru honorer bersertifikasi, yaitu naik Rp500 ribu,” jelasnya.

Terpisah, kabar tentang rencana kenaikan gaji ini disambut dingin oleh para guru. Seorang guru di Banjar, Jawa Barat malah menyebut jika kabar itu cuma prank belaka.

“Permainan kata-kata saja seolah-olah naik, Kena prank (guru-guru),” tandas guru yang enggan disebutkan namanya ini.

Dikatakannya, gaji guru ternyata tidak naik alias sama saja. Yang naik hanya guru honorer sertifikasinya Rp1,5 juta, naik jadi Rp2 juta.

“Itu pun cuma naik Rp500 ribu. Guru lainnya yang sudah sertifikasi zonk, tidak naik. Sama saja seperti tahun-tahun kemarin,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo dalam pidatonya di peringatan Hari Guru Nasional 2024 mengungkapkan komitmen meningkatkan kesejahteraan guru pada 2025. Meski tidak ada kenaikan gaji secara langsung, langkah ini disebut sebagai bentuk apresiasi terhadap profesi guru yang menjadi ujung tombak pendidikan nasional.

“Kami sudah bisa mengumumkan bahwa kesejahteraan guru bisa kita tingkatkan,” ujar Presiden Prabowo. (DN)

Share the Post:

Related Posts