 
        Jurnal IDN – Berbeda dari tahun-rahun sebelumnya, suasana haru menyelimuti pengumuman daftar nominasi Festival Film Wartawan 2025 (FFW 2025) yang digelar Selasa (21/10).
Tak seperti sebelumnya yang berlangsung di ruang auditorium megah, kali ini FFW memilih tempat yang jauh lebih bermakna yakni rumah almarhum Wina Armada Sukardi, sang penggagas sekaligus Presiden FFW di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
Melalui kanal YouTube resmi Festival Film Wartawan ID, acara pengumuman yang sederhana namun penuh makna ini menjadi momen penghormatan bagi sosok Wina, jurnalis senior yang berjasa besar dalam membangun jembatan antara dunia jurnalistik dan perfilman nasional.
“FFW tahun ini adalah bentuk cinta kami kepada Pak Wina. Beliau meninggalkan semangat bahwa apresiasi harus datang dari kejujuran dan kecintaan terhadap film,” ujar Benny Benke, Ketua Panitia FFW 2025.
Dalam acara itu, hadir pula Amalia Trisnawati, istri mendiang Wina Armada, yang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh panitia.
“Saya percaya, selama semangat dan idealisme itu dijaga, FFW akan terus hidup,” ucapnya.
- Dukungan juga datang dari pemerintah. Ahmad Mahendra, Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan (Kembud).
Ia menegaskan pentingnya keberlanjutan FFW sebagai ruang refleksi para pengamat film.
“FFW bukan hanya penghargaan, tapi juga cermin bahwa kritik dan cinta terhadap film bisa berjalan beriringan,” katanya.
Sementara itu, Syaifullah Agam, Direktur Film, Musik dan Seni Kembud menekankan bahwa konsistensi wartawan dalam menyelenggarakan festival ini adalah kontribusi nyata bagi ekosistem film nasional.
Tahun ini, FFW 2025 kembali menghadirkan tiga genre utama yakni Horor, Komedi, dan Drama yang menyoroti film-film terbaik karya sineas Tanah Air selama setahun terakhir.
Dari deretan judul yang masuk nominasi, tampak keberagaman tema dan kekuatan sinema Indonesia yang terus berkembang.
“Dari ratusan film yang tayang, kami menilai berdasarkan aspek teknis, naratif, dan kedalaman emosional yang dirasakan wartawan sebagai penonton. Itu yang membuat FFW punya sudut pandang berbeda dari festival lain,” terang Benny.
Tahun ini, penghargaan FFW terasa lebih reflektif. Bukan sekadar kompetisi, tetapi juga perenungan tentang perjalanan sinema Indonesia di tengah perubahan zaman dan budaya digital.
Sebagaimana pesan terakhir almarhum Wina yang kerap diingat para wartawan film yakni “Film Indonesia tak akan pernah mati selama ada yang terus menulis tentangnya dengan cinta.”
Malam puncak FFW 2025 akan digelar pada November mendatang, dan diyakini menjadi ajang penghormatan penuh emosi bagi insan perfilman Indonesia sekaligus kenangan abadi bagi sang pendirinya.
Berukut Daftar Nominasi FFW 2025
GENRE HOROR
Aktris Pendukung Terbaik
- Christine Hakim – Sukma
- Dinda Kanyadewi – Kitab Sijjin & Illiyyin
- Marissa Anita – Dendam Malam Kelam
- Mila Jamila – Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga
- Shaqueena Medina Lukman – Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat
Aktor Pendukung Terbaik
- Erwin Moron – Santet Segoro Pitu
- Julian Kunto – Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga
- Oka Antara – Sukma
- Rukman Rosadi – Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat
- Tarra Budiman – Kitab Sijjin & Illiyyin
Aktris Utama Terbaik
- Acha Septriasa – Qodrat 2
- Asmara Abigail – Sihir Pelakor
- Claresta Taufan – Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat
- Sandrinna Michelle – Santet Segoro Pitu
- Yunita Siregar – Kitab Sijjin & Illiyyin
Aktor Utama Terbaik
- Arya Saloka – Dendam Malam Kelam
- Ari Irham – Santet Segoro Pitu
- Fedi Nuril – Sukma
- Wafda Saifan Lubis – Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat
- Fahad Haydra – Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga
Penulis Skenario Terbaik
- Riheam Junianti – Santet Segoro Pitu
- Lele Laila – Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat
- Lele Laila – Kitab Sijjin & Illiyyin
- Gusti Gina – Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga
- Ratih Kumala, Baim Wong – Sukma
Penyunting Gambar Terbaik
- Wawan I. Wibowo – Kitab Sijjin & Illiyyin
- Febby Gozal, Sentot Sahid – Dendam Malam Kelam
- Gita Miaji – Santet Segoro Pitu
- Sastha Sunu – Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga
- Wawan I. Wibowo – Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat
Penata Kamera Terbaik
- Amalia TS – Santet Segoro Pitu
- Hani Pradigya – Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga
- Hani Pradigya – Kitab Sijjin & Illiyyin
- Muhammad Firdaus – Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat
- Ipung Rachmat Syaiful – Sukma
Sutradara Terbaik
- Azhar Kinoi Lubis – Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat
- Baim Wong – Sukma
- Hadrah Daeng Ratu – Kitab Sijjin & Illiyyin
- Tommy Dewo – Santet Segoro Pitu
- Rizal Mantovani – Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga
Film Terbaik Genre Horor
- Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat (Produser: Tony Ramesh, Jody Bany Wicaksono)
- Kitab Sijjin & Illiyyin (Produser: Gope T. Samtani)
- Sukma (Produser: Baim Wong, David Wong)
- Santet Segoro Pitu (Produser: Rocky Soraya)
- Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga (Produser: Sunil Soraya)
GENRE KOMEDI
Aktris Pendukung Terbaik
- Asri Welas – Cocote Tonggo
- Cut Mini Theo – Jodoh 3 Bujang
- Nadya Arina – GJLS: Ibuku Ibu-ibu
- Sahila Hisyam – Modal Nekad
- Wika Salim – Mendadak Dangdut
Aktor Pendukung Terbaik
- Benidictus Siregar – Cocote Tonggo
- Bucek – GJLS: Ibuku Ibu-Ibu
- Christoffer Nelwan – Jodoh 3 Bujang
- Fajar Nugra – Angel Pol
- Opie Kumis – Mendadak Dangdut
Aktris Utama Terbaik
- Aisha Nurra Datau – Jodoh 3 Bujang
- Anya Geraldine – Mendadak Dangdut
- Mawar De Jongh – Tinggal Meninggal
- Michelle Ziudith – Angel Pol
- Sheila Dara Aisha – The Most Beautiful Girl in the World
Aktor Utama Terbaik
- Jourdy Pranata – Jodoh 3 Bujang
- Keanu Angelo – Mendadak Dangdut
- Omara Esteghlal – Tinggal Meninggal
- Reza Rahadian – The Most Beautiful Girl in the World
- Rigen Rakelna – GJLS: Ibuku Ibu-Ibu
Penulis Skenario Terbaik
- Erwin Wu, Alwi Shihab, Arfan Sabran – Jodoh 3 Bujang
- Imam Darto, Sesa Nasution, Warman Nasution – Modal Nekad
- Kristo Immanuel, Jessica Tjiu – Tinggal Meninggal
- Monty Tiwa, Erik Tiwa, Mutaqqiena Imaamaa – Mendadak Dangdut
- Nona Ica – Cocote Tonggo
Penyunting Gambar Terbaik
- Aline Jusria – Cocote Tonggo
- Cesa David Luckmansyah, Apriady Fathullah Skumbang – Modal Nekad
- Cesa David Luckmansyah – Jodoh 3 Bujang
- Oliver Sitompul – Mendadak Dangdut
- Wildan M. Cahyo A. – Gak Nyangka..!!
Penata Kamera Terbaik
- Dimas Bagus Triatma Yoga – Tinggal Meninggal
- Jimmy Fajar – Mendadak Dangdut
- Edi Michael – Keluarga Super Irit
- Padri Nadeak – Jodoh 3 Bujang
- Satria Kurnianto – Cocote Tonggo
Sutradara Terbaik
- Arfan Sabran – Jodoh 3 Bujang
- Bayu Skak – Cocote Tonggo
- Imam Darto – Modal Nekad
- Kristo Immanuel – Tinggal Meninggal
- Monty Tiwa – Mendadak Dangdut
Film Terbaik Genre Komedi
- Cocote Tonggo (Produser: Ferry Fernandez, Henny Myranda, Ricky R Setiyawan, Andi Pravinda Saliman, Raden Deny Yuliarto)
- Jodoh 3 Bujang (Produser: Mithu Nisar, Riza, Chand Parwez Servia)
- Mendadak Dangdut (Produser: Mgs. Fahri Fachrudin, Wendhy Antono)
- Modal Nekad (Produser: Mithu Nisar, Riza, Chand Parwez Servia)
- Tinggal Meninggal (Produser: Ernest Prakasa, Dipa Andika Nurprasetyo)
GENRE DRAMA
Aktris Pendukung Terbaik
- Amanda Rawles – 1 Kakak 7 Ponakan
- Freya Jayawardana – 1 Kakak 7 Ponakan
- Lola Amaria – Gowok: Kamasutra Jawa
- Sha Ine Febriyanti – Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah
- Sita Nursanti – Panggil Aku Ayah
Aktor Pendukung Terbaik
- Boris Bokir – Panggil Aku Ayah
- Devano Danendra – Gowok: Kamasutra Jawa
- Muhadkly Acho – 2nd Miracle in Cell No. 7
- Ringgo Agus Rahman – 1 Kakak 7 Ponakan
- Surya Saputra – Bolehkah Sekali Saja Kumenangis
Aktris Utama Terbaik
- Amanda Rawles – Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah
- Marissa Anita – A Normal Woman
- Prilly Latuconsina – Bolehkah Sekali Saja Kumenangis
- Raihaanun – Gowok: Kamasutra Jawa
- Sheila Dara Aisha – Sore: Istri dari Masa Depan
Aktor Utama Terbaik
- Chicco Kurniawan – 1 Kakak 7 Ponakan
- Dion Wiyoko – Sore: Istri dari Masa Depan
- Jefri Nichol – Aku Jati, Aku Asperger
- Vino G. Bastian – Hanya Namamu Dalam Doaku
- Ringgo Agus Rahman – Panggil Aku Ayah
Penulis Skenario Terbaik
- Alim Sudio – 2nd Miracle in Cell No. 7
- Rifki Ardhista – Panggil Aku Ayah
- Robert Ronny – Tak Ingin Usai Di Sini
- Yandy Laurens – 1 Kakak 7 Ponakan
- Yandy Laurens – Sore: Istri dari Masa Depan
Penyunting Gambar Terbaik
- Febby Gozal – Aku Jati Aku Asperger
- Hendra Adhi Susanto – Sore: Istri dari Masa Depan
- Oliver Sitompul – Bolehkah Sekali Saja Kumenangis
- Rozy Anwar, Andhy Pulung – Siapa Dia
- Sentot Sahid, Febby Gozal – 2nd Miracle in Cell No.7
Penata Kamera Terbaik
- Arnand Pratikto – Panggil Aku Ayah
- Dimas Bagus Triatma – Sore: Istri dari Masa Depan
- Muhammad Firdaus – Siapa Dia
- Roy Lolang – Perang Kota
- Satria Kurnianto, Barmastya Bhumi Brawijaya – Gowok: Kamasutra Jawa
Sutradara Terbaik
- Benni Setiawan – Panggil Aku Ayah
- Herwin Novianto – 2nd Miracle in Cell No. 7
- Reka Wijaya – Bolehkah Sekali Saja Kumenangis
- Yandy Laurens – 1 Kakak 7 Ponakan
- Yandy Laurens – Sore: Istri dari Masa Depan
Film Terbaik Genre Drama
- 1 Kakak 7 Ponakan (Produser: Suryana Paramita, Lachman G. Samtani, Manoj K. Samtani, Deepak G. Samtani)
- 2nd Miracle in Cell No. 7 (Produser: Frederica)
- Bolehkah Sekali Saja Kumenangis (Produser: Umay Shahab, Imam Salimy)
- Panggil Aku Ayah (Produser: Anggia Kharisma, Novia Puspasari)
- Sore: Istri dari Masa Depan (Produser: Suryana Paramita) (NVR)

 
           
           
           
           
         
         
        