Skip to content
Jurnal News IDN

Jurnal News IDN

Informasi Terpercaya

Primary Menu
  • Home
  • Berita
  • Politik
  • Sport
  • Entertainment
  • Ekonomi
  • Home
  • Berita
  • Waspada! 9,84 Juta Orang Turun Kelas Ekonomi Jadi Tanda Pelemahan Ekonomi Nasional
  • Berita
  • Headline

Waspada! 9,84 Juta Orang Turun Kelas Ekonomi Jadi Tanda Pelemahan Ekonomi Nasional

Editor 1 Published: 10/12/2024 | Updated: 10/12/2024
Ilust ekonomi lemah1

Jurnal IDN – Penurunan jumlah kelas menengah di Indonesia menjadi salah satu sinyal melemahnya ekonomi domestik. Fenomena ini tercermin dari penurunan daya beli dan konsumsi masyarakat serta data transaksi QRIS yang menunjukkan tren penurunan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kelas menengah pada 2019 mencapai 57,33 juta orang atau 21,45 persen dari total populasi. Namun, angka tersebut merosot menjadi 47,85 juta orang atau 17,13 persen pada 2024. Dengan demikian, terdapat 9,48 juta orang yang mengalami penurunan kelas ekonomi.

Sementara itu, jumlah kelompok menengah rentan meningkat dari 128,85 juta orang pada 2019 menjadi 137,50 juta orang pada 2024. Kelompok rentan miskin juga bertambah dari 54,97 juta orang menjadi 67,69 juta orang pada periode yang sama.

Fenomena penurunan kelas menengah ini tercermin dalam transaksi digital menggunakan QRIS. Data Bank Jatim menunjukkan penurunan signifikan pada transaksi QRIS Merchant antara Juni hingga Agustus 2024.

Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, melaporkan bahwa nominal transaksi QRIS pada Juni mencapai Rp176,30 miliar. Namun, jumlah tersebut turun menjadi Rp127,91 miliar pada Juli dan hanya naik tipis menjadi Rp130,51 miliar pada Agustus.

“Penurunan ini cukup tajam dalam tiga bulan tersebut, meski secara keseluruhan dari Januari hingga Agustus 2024 masih ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya,” ujar Busrul.

Penurunan transaksi ini bertepatan dengan deflasi inti yang terjadi empat bulan berturut-turut sejak Mei 2024. Tren ini menunjukkan tekanan daya beli yang mulai dirasakan oleh masyarakat kelas menengah.

Bank lain juga melaporkan dampak penurunan daya beli masyarakat. OK Bank Indonesia, misalnya, mencatat penurunan tabungan sebesar 12 persen secara tahunan per 4 September 2024. Direktur Kepatuhan OK Bank, Efdinal Alamsyah, menjelaskan bahwa nasabah lebih memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan dasar.

“Perubahan pola konsumsi terlihat dari berkurangnya transaksi di sektor hiburan atau restoran, sementara terjadi peningkatan pada kategori bahan makanan dan kebutuhan rumah tangga,” kata Efdinal.

Hal serupa dilaporkan BJB. Direktur Utama BJB, Yuddy Renaldi, mengungkapkan bahwa meskipun frekuensi transaksi masih meningkat, nilai rata-rata transaksi menurun.

“Dengan jumlah uang yang sama, masyarakat sekarang membeli lebih sedikit barang dibandingkan sebelumnya,” jelas Yuddy.

Sementara itu, Bank Central Asia (BCA) menyebut dampak terbesar penurunan kelas menengah dirasakan pada segmen kredit retail. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan bahwa kredit konsumsi seperti KPR dan KKB tetap menunjukkan pertumbuhan, didorong oleh suku bunga yang rendah.

“So far, kredit konsumsi seperti KPR dan KKB masih naik karena bunga murah, meskipun kredit retail menghadapi tantangan lebih besar,” ujar Jahja.

Para ekonom menilai bahwa tekanan inflasi dan deflasi inti yang berkepanjangan menjadi salah satu penyebab melemahnya daya beli kelas menengah. Hal ini berpotensi menambah tantangan pemulihan ekonomi, terutama jika tren penurunan ini terus berlanjut.

Untuk mengatasi masalah ini, para pelaku usaha dan pemerintah diharapkan dapat memberikan insentif guna mendorong daya beli masyarakat, terutama pada segmen kelas menengah yang menjadi penggerak utama konsumsi domestik. (DN)

What do you feel about this?

  • Berita
  • Headline

Post navigation

Previous: Jessica Iskandar Alami Pendarahan Saat Lahirkan Anak Ketiga, Suami Setia Menjaga
Next: Tok! UMP Jakarta Jadi Rp5,3 Juta di 2025

Author's Other Posts

Rockafella’s Music & Talk Show Vol.15 Hadirkan Malam Penuh Nostalgia dan Keintiman Musik Akustik IMG-20251026-WA0005_copy_800x464

Rockafella’s Music & Talk Show Vol.15 Hadirkan Malam Penuh Nostalgia dan Keintiman Musik Akustik

26/10/2025
Ini Deretan Nominasi FFW 2025 Screenshot_20251021-203753_copy_800x676

Ini Deretan Nominasi FFW 2025

26/10/2025
Mau Tumbuh Delapan Persen? HIPKA Sebut UMKM Roda Penggerak Ekonomi Nasional IMG-20251023-WA0020_copy_800x472

Mau Tumbuh Delapan Persen? HIPKA Sebut UMKM Roda Penggerak Ekonomi Nasional

26/10/2025
Saat Subsidi Rp100 T dan Impor 77 Persen Gas Melon Jadi Bom Waktu dan Skandal yang Menguras Negeri images-2025-10-12T105136.675_copy_800x499

Saat Subsidi Rp100 T dan Impor 77 Persen Gas Melon Jadi Bom Waktu dan Skandal yang Menguras Negeri

12/10/2025

Berita Lainnya

Screenshot_20251107_113955_Instagram
  • Entertainment

Film Tak Kenal Maka Taaruf Tawarkan Romansa Religius yang Bikin Baper

Herman JurnalIDN 07/11/2025
IMG-20251105-WA0035
  • Entertainment

Film Pesugihan Sate Gagak, Komedi Horor yang Terinspirasi Kehidupan Masyarakat Pesisir

Herman JurnalIDN 06/11/2025
20251104_223425
  • Politik

Ketua MUI: Para Mantan Presiden Layak Jadi Pahlawan Nasional

Mambang Yazid 04/11/2025
IMG-20251104-WA0057
  • Entertainment

Tayang 4 Desember 2025, Film RIBA Suguhkan Teror Horor Psikologis yang Menggugah Nurani

Herman JurnalIDN 05/11/2025
Copyright © 2025 All rights reserved.