Jurnal IDN- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto memastikan pemerintah pusat akan terus melakukan dan mendampingi upaya penanganan darurat banjir yang melanda wilayah Jabodetabek, khususnya di Kota Bekasi.
“Alhamdulillah karena kerja sama semua pihak dan Bapak Menteri Sosial turun ke lapangan mudah-mudahan yang Kota Bekasi ini menjadi pokok perhatian kita bisa segera diselesaikan,” kata Suharyanto. Dalam siaran persnya.
Hal itu dikatakan saat meninjau lokasi pengungsian masyarakat terdampak banjir di Kota Bekasi. Yang berlokasi di Gudang Logistik BNPB di Jalan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025) malam.
Menurutnya, ada dua titik yang sangat besar banjirnya. Seperti di kantor pemerintahan di kantor Wali Kota Bekasi dan ada satu mal Mega Bekasi.
“Lokasi itu terendam juga akibat tanggulnya jebol,” ujar Suharyanto.
Hingga Selasa (4/3) malam, terdapat 297 kepala keluarga (KK). Terdiri dari 600 jiwa yang mengungsi di pos pengungsian Gudang Logistik BNPB Jatiasih.
Kepala BNPB juga menyampaikan prioritas utama saat ini yang dlakukan tim gabungan adalah evakuasi warga terdampak yang masih terjebak banjiir.
“Kita sudah terjunkan tim sampai semuaya berhasil diselamatkan,” ucapnya.
Suharyanto juga memastikan pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak baik yang mengungsi di pos pengungsian. Maupun bertahan di lantai dua rumahnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Kita tidak bisa memaksa warga masyarakat untuk dievakuasi apalagi yang bisa dilantai dua mungkin khawatir dengan harta bendanya terganggu kita tetap harus kirimkan (bantuan), intinya kita bahu membahu untuk memastikan kebutuhan dasar bisa terpenuhi,” kata Suharyanto.
Selain evakuasi dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak, pemerintah juga melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) hingga Kamis 6 Maret 2025. Operasi modifikasi cuaca di bawah koordinasi Kemenko PMK guna menekan curah hujan apabila kembali tinggi.
“Sudah ada prediksi dari BMKG kita akan lakukan OMC sampai tanggal 6 Maret. Dan setelah itu prediksinya mereda dan naik lagi tanggal 11 maka kita akan lakukan OMC lagi,” tandasnya. (FRG).