Jurnal IDN— Film horor terbaru berjudul Tenung karya Risa Saraswati dan suaminya, Dimas Tri Adityo (Dimasta), dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai Kamis, 5 Juni 2025.
Film ini merupakan hasil kolaborasi antara MD Pictures dan Pic House, serta disutradarai oleh sineas ternama Rizal Mantovani.
Menjelang penayangan resminya, Tenung menggelar gala premiere pada Senin (2/6) malam di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Acara tersebut berlangsung meriah, diiringi penampilan live dari Risa Saraswati dan Abimanyu Bhakti yang membawakan lagu tema film berjudul Cerita Kertas dan Pena.
Film Tenung diadaptasi dari novel berjudul sama yang ditulis oleh Risa Saraswati dan Dimasta. Novel tersebut awalnya ditulis sebagai hadiah pernikahan pribadi pada tahun 2019 dan baru kemudian dirilis ke publik hingga akhirnya diangkat ke layar lebar.
Dalam konferensi pers, Risa mengungkapkan kebanggaannya terhadap proses panjang karya ini.
“Awalnya novel Tenung hanya dibuat sebagai souvenir pernikahan. Kini bisa diadaptasi menjadi film adalah suatu kehormatan bagi kami,” ujar Risa Saraswati.
Seluruh pemeran utama turut hadir dalam gala premiere tersebut, antara lain Aisyah Aqilah, Emir Mahira, Sonia Alyssa, Seroja Hafiedz, Humaira Jahra, Roby Tremonti, Andi Bersama, serta Anya Zen. Selain itu, penulis skenario Alim Sudio juga turut memberikan apresiasi terhadap kekuatan cerita film ini.
“Ini adalah salah satu novel dengan nilai yang sangat kuat dan unik,” kata Alim Sudio.
Lagu Cerita Kertas dan Pena yang dibawakan oleh Risa dan Abimanyu tidak hanya menjadi lagu tema film, tetapi juga merupakan proyek musik perdana mereka berdua. Penampilan mereka pada malam gala disambut meriah dengan tepuk tangan panjang dari para penonton.
Secara garis besar, Tenung mengisahkan tiga bersaudara Ari, Ara, dan Ira yang hidup dalam teror setelah sang ibu mengalami gangguan akibat terkena ilmu hitam atau tenung.
Konflik bermula saat ibu mereka yang telah meninggal mendadak hidup kembali setelah dilangkahi seekor kucing hitam, menandai awal dari berbagai peristiwa mengerikan yang mereka alami.

Film ini tidak hanya mengangkat unsur horor dari mitos-mitos lokal, tetapi juga mengeksplorasi tema keluarga disfungsional dan kehilangan sosok ayah.
Cerita ini menggambarkan perjuangan anak-anak dalam menghadapi ibu yang bersikap abusif serta pilihan hidup yang harus mereka ambil antara bertahan atau melawan.
Dengan atmosfer mencekam yang berpadu dengan kedalaman emosional, Tenung menjadi salah satu film horor yang patut dinantikan tahun ini.