Jurnal IDN – Film horor Riba kembali mencuri perhatian publik, bukan hanya karena kisah menyeramkan yang diangkat, tetapi juga karena pengalaman pribadi sang aktor utama, Wafda Saifan, yang rupanya memiliki kemiripan dengan cerita dalam film.
Saat ditemui di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (28/11/2025), Wafda mengaku bahwa film ini membangkitkan kembali kenangan pahit di masa kuliahnya pada 2006–2007. Kala itu, ia pernah meminjam uang kepada seorang teman, tetapi dengan bunga yang terlampau tinggi, layaknya rentenir berkedok sahabat.
“Jujur gue pernah punya pengalaman yang enggak enak soal itu. Dulu waktu lagi susah-susahnya, gue punya teman yang kayak rentenir, kayak lintah darat,” ungkapnya.
Wafda meminjam uang karena harus mengganti drone milik temannya yang ia rusakkan, dengan nilai kerugian Rp1,2 juta. Namun bunga yang dibebankan begitu besar hingga ia harus membayar hampir Rp5 juta.
“Akhirnya gue pusing sendiri. Bunganya lebih gede dari yang gue pinjam,” ujarnya mengenang.
Menurut Wafda, film Riba menghadirkan pesan kuat tentang godaan jalan pintas yang tampak menguntungkan, tetapi menyimpan konsekuensi berat. Ia berharap penonton dapat memetik pelajaran untuk tidak tergoda solusi instan yang justru merugikan diri sendiri.
“Pertolongan Tuhan itu pasti datang di saat benar-benar last minute,” ujarnya menutup percakapan.

Sinopsis Film Riba
Riba bercerita tentang Alya, seorang mahasiswi yang terjebak dalam lilitan utang setelah keluarganya mengalami musibah. Putus asa dan membutuhkan uang dalam waktu cepat, Alya menerima tawaran pinjaman dari seorang pria misterius yang dikenal mampu memberikan dana tanpa syarat.
Namun, begitu uang berada di tangannya, mimpi buruk mulai terjadi. Setiap pembayaran bunga yang menunggak menghadirkan teror gaib yang semakin brutal. Alya perlahan menyadari bahwa pinjaman tersebut bukan sekadar urusan duniawi, melainkan perjanjian gelap yang menuntut bayaran lebih dari sekadar uang.
Dalam usahanya melepaskan diri, ia harus membongkar rahasia kelam sang rentenir dan menghadapi konsekuensi yang mengancam nyawa. Film ini menggambarkan bagaimana jebakan riba dapat menghancurkan hidup seseorang, baik secara psikologis maupun spiritual.