Film Tak Kenal Maka Ta’aruf, Hadirkan Romansa Religi dan Pesan Moral untuk Generasi Muda

Jurnal IDN – Film drama keluarga romantis Tak Kenal Maka Ta’aruf resmi merilis trailer perdananya pada Selasa (14/10). Sejak kemunculannya, trailer ini langsung mencuri perhatian publik berkat kisah cinta remaja yang dikemas dengan sentuhan religi, pesan moral, dan konflik emosional yang relevan dengan kehidupan masa kini.

Film yang diadaptasi dari novel populer berjudul sama ini diproduksi oleh Yahywa Titi Mangsa dan dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 13 November 2025.

Disutradarai oleh Toma Margens, putra aktor legendaris Torro Margens, film ini menawarkan kisah cinta yang hangat sekaligus menjadi refleksi bagi para remaja dalam memaknai hubungan yang berlandaskan nilai agama.

Menggandeng bintang muda Saskia Chadwick, Fadi Alaydrus, dan Dinda Mahira, Tak Kenal Maka Ta’aruf menghadirkan dinamika emosional antara tiga karakter utama: Zoya, Faris, dan Cleopatra.

Mereka digambarkan sebagai remaja dengan pandangan berbeda soal cinta, prinsip hidup, dan cara mengekspresikan perasaan.

Cerita berfokus pada Zoya (Saskia Chadwick), seorang mahasiswi kedokteran yang religius dan meyakini bahwa cinta sejati hanya bisa ditempuh melalui proses ta’aruf.

Pengalaman pahit dua kakaknya dalam percintaan membuat Zoya berhati-hati membuka hati. Namun, kehadiran Faris (Fadi Alaydrus), mahasiswa kelautan yang ceria dan karismatik, perlahan mengguncang prinsipnya.

Awalnya, pertemuan Zoya dan Faris justru diwarnai kebencian. Zoya merasa terganggu dengan suara motor Faris yang kerap mengganggu ketenangannya menuju masjid kampus.

Namun, interaksi demi interaksi menumbuhkan perasaan baru yang sulit ia tolak. Situasi semakin rumit dengan munculnya Cleopatra (Dinda Mahira), mahasiswi modern yang terang-terangan menyukai Faris.

Konflik semakin dalam saat Zoya harus menghadapi kehilangan besar dalam keluarganya. Di tengah perjalanan spiritual dan emosional itu, film ini menyoroti bagaimana cinta, kehilangan, dan iman bisa berjalan beriringan.

Eksekutif produser Deddy Suherman menyebut film ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga ajakan untuk merenung.

“Kami ingin memberikan tontonan yang bukan hanya romantis, tapi juga membawa manfaat bagi generasi muda. Film ini menggambarkan pentingnya menjaga pergaulan dan mencari pasangan dengan cara yang baik,” ujar Deddy saat konferensi pers di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan.

Produser Wahyudi menambahkan bahwa Tak Kenal Maka Ta’aruf diharapkan menjadi warna baru dalam perfilman Indonesia.

“Kami ingin menghadirkan film yang mengandung nilai moral dan memberikan inspirasi positif,” katanya.

Sutradara Toma Margens menegaskan bahwa film ini adalah bentuk refleksi atas tantangan remaja masa kini.

“Remaja adalah masa pencarian jati diri. Kami ingin menunjukkan bahwa mereka bisa tetap berpegang pada prinsip dan nilai agama tanpa kehilangan sisi romantisnya,” ungkapnya.

Saskia Chadwick pun mengaku tersentuh oleh karakter yang ia perankan.

“Zoya itu takut jatuh cinta, tapi pada akhirnya cinta juga yang membuatnya tumbuh. Itu yang membuat kisah ini begitu dalam,” ujar Saskia.

Sementara Fadi Alaydrus menuturkan bahwa perannya sebagai Faris memberi pengalaman baru dalam berakting.

“Aku harus menyeimbangkan sisi ceria dan lembut Faris. Tantangannya ada di situ, tapi berkat kekompakan tim, semuanya berjalan lancar,” ungkapnya.

Dengan alur yang menggabungkan romansa, nilai spiritual, dan pesan moral, Tak Kenal Maka Ta’aruf diprediksi menjadi salah satu film drama religi paling ditunggu menjelang akhir tahun ini.

Share the Post:

Related Posts