Jurnal IDN – Geliat urbanisasi dan himpitan limbah domestik kerap mengancam kelestarian alam. Namun, di tengah hal itu, sebuah harapan tumbuh di tepian Sungai Ciliwung.
Lewat gerakan bertajuk ‘Green The River, Grow The Hope’, Damar Group melalui inisiatif The Majestic Ciliwung menggandeng lebih dari 100 relawan dari berbagai kalangan untuk memulai langkah nyata menyelamatkan salah satu sungai ikonik Indonesia.
Kegiatan ini berlangsung di kawasan edukasi dan ekowisata Damar Langit Dining & Venue, Depok pada Sabtu (21/6) dan menjadi bagian dari program eco tourism berkelanjutan yang menyatukan edukasi, aksi lingkungan, serta kolaborasi multisektor demi membangkitkan kesadaran kolektif terhadap krisis ekologis Ciliwung.
Untuk diketahui, Kondisi Sungai Ciliwung kian memprihatinkan. Menurut data gabungan dari BRIN dan lembaga-lembaga riset lainnya:
pH air merosot dari 7.2 (1994) menjadi 5.6 (2024), menandakan tingkat keasaman tinggi.
TDS (Total Dissolved Solids) melonjak dari 120 ppm menjadi 300 ppm, jauh melampaui ambang batas aman.
Amonia naik dari 0.01 mg/L menjadi 1 mg/L — peningkatan signifikan yang mengancam biota air.
Keanekaragaman hayati merosot drastis: dari 187 spesies ikan pada 1910-an, kini tersisa hanya sekitar 20 spesies.
“Ini bukan sekadar persoalan lingkungan, tapi juga soal kemanusiaan. Sungai yang dulu menjadi sumber kehidupan kini berubah menjadi ancaman, terutama bagi anak-anak yang masih bermain di sekitarnya,” ujar Ketua Panitia The Majestic Ciliwung, Riska Fedelia.
Lewat aksi pada Sabtu pagi itu, para relawan turun langsung ke bantaran Sungai Ciliwung dengan semangat gotong royong. Kegiatan ini memiliki empat misi utama:
Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai.
Mengurangi pencemaran air dan beban limbah rumah tangga di aliran sungai.
Menghijaukan kembali bantaran sungai dengan penanaman pohon produktif dan peneduh.
Membangun sinergi antara pemerintah, komunitas, dunia usaha, dan akademisi.
Dalam praktiknya, rangkaian acara dimulai dari aksi bersih-bersih sungai, edukasi pengolahan sampah organik menggunakan maggot, hingga workshop bertema keberlanjutan yang disambut antusias oleh para relawan dari berbagai komunitas lingkungan, mahasiswa, NGO konservasi, hingga masyarakat lokal.
Gerakan ini tak berjalan sendiri. The Majestic Ciliwung menggandeng Bank Mandiri sebagai sponsor utama untuk mendukung pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Aksi pada 21 Juni ini sukses mengumpulkan lebih dari 1 ton sampah dan menanam sekitar 180 pohon damar di sepanjang sempadan sungai.
“Hari ini adalah bentuk upaya kecil kami bersama masyarakat dan ekosistem Damar Group untuk merawat Ciliwung kita dan mempersembahkan Ciliwung yang asri dan bersih. Kedepannya, kami akan mempersembahkan The Majestic Ciliwung sebagai kawasan eko edukatif untuk konservasi sungai. Tempat ini akan menjadi rumah bagi komunitas, akademisi, organisasi, dan publik luas untuk belajar dan berkontribusi,” ucap Abimantrana Naufalrazzaq, Executive Director Damar Group.
Dalam visi jangka panjangnya, The Majestic Ciliwung akan dikembangkan menjadi destinasi eco education dan gaya hidup sadar lingkungan di Jabodetabek. Fasilitas yang dirancang tak hanya menyediakan pengalaman riverside dining yang ramah lingkungan, tapi juga menawarkan:
Program edukasi konservasi sungai bagi anak-anak dan pelajar.
Tempat berkumpul komunitas dan pelaksanaan eco-event.
Ruang kontemplatif untuk memperkuat relasi manusia dengan alam.
Sebagaimana Sungai Ciliwung pernah menjadi nadi peradaban Batavia, kini ia memanggil kita untuk menyelamatkannya. Aksi ‘Green The River, Grow The Hope’ tak hanya menanam pohon atau mengangkat sampah, tapi juga menanam harapan, bahwa sungai bisa kembali mengalirkan kehidupan, bukan limbah.
“Sungai yang sehat adalah tanda masyarakat yang sehat. Dan hanya dengan kolaborasi, kita bisa mewujudkannya,” tutup Riska Fedelia penuh optimisme. (DN)