Jurnal IDN – Aksi Massa Desa Iwul Parung Tolak Alih Fungsi Lahan yang Selama Ini Menjadi Mata Pencariannya. Ratusan warga Desa Iwul, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat berduyun-duyun melakukan Aksi unjuk rasa damai di gerbang komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Bogor, Jumat (1/11/2024).
Aksi tersebut meminta Pemerintah mempertahan fungsi lahan tanah exs PTPN 11 untuk tetap difungsikan sebagai lahan resapan air, pertanian, perkebunan dan kehutanan agar ekosistem tetap terjaga.
Forum “JAJAKA” (Jaga Alam Jaga Kampung), sebuah forum masyarakat yang di gagas oleh warga Asli Desa Iwul, serta di komandoi oleh Ust. Jarkasih, memimpin Aksi Damai tersebut. Mereka secara Bersama-sama mengadukan sekaligus meminta kepada Anggota DPRD Kabupaten Bogor, untuk terjun dan turun langsung melaksanakan fungsi pengawasan terkait kisruh pengelolaan lahan tersebut.
“Kita meminta permasalahan fungsi lahan eks PTPN 11 ini diperhatian dan dipantau terus menerus oleh Anggota DPRD yang kami amanahkan untuk menjadi wakil kami di Parlemen. Lahan atau tanah ini sudah di garap puluhan tahun oleh kami untuk bertani dan berternak. Warga disini menggantungkan harapan mata pencarian dan kehidupan keluarga di lahan ini,” kata Jarkasih.
Kehadiran para warga menyampaikan aksi damainya itu, disambut mendapat respon langsung dari Fuad al Ansori, Anggota komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup. Fuad menemui para pendemo untuk memastikan akan berupaya menjadi jembatan untuk mencari dan mendapatkan solusi terbaik, terkait kisruh pengelolaan lahan di Desa Iwul.
“Kami disini diamanahkan oleh bapak-bapak dan ibu-ibu semua, Untuk itu kami berkomitmen untuk bisa menjembatani keluh kesah yang diutarakan pada kami. Kami akan berupaya sekuat tenaga kami. Mudah-mudahan sekuat tenaga kami, masalah ini bisa mendapatkan Solusi terbaik,” ucap Fuas diamini seluruh peserta aksi yang ada di Lokasi.
Dalam aksi damai tersebut, massa yang datang menyerahkan langsung oleh-oleh berupa hasil pertanian dan peternakan warga seperti singkong, talas, pisang, bebek dan lainnya. Mereka berharap ini bukanlah panen terakhir mereka. Karena tanah yang sudah di garap puluhan tahun oleh mereka untuk bertani dan berternak serta menggantungkan harapan mata pencarian dan kehidupan keluarga mereka, hari ini sudah di ratakan dengan alat berat PT. Kuripan Jaya. Diduga Perusahaan tersebut dibekingi oleh oknum aparat militer.